(0541)736852    (0541)748382    [email protected]

Bekas Tambang Diujicoba Jadi Lahan Kebun Sawit

21 Desember 2010 Admin Website Artikel 8603

SANGATTA. Lahan bekas tambang batu bara yang ada di Kutim terus bertambah. Lahan bekas tambang ini bisa mencapai ratusan ribu hektare. Selama ini, dipastikan lahan bekas tambang ini menjadi lahan tidur yang tak berguna karena sudah tak produktif lagi.
Namun, kedepan, diharapkan lahan bekas tambang batu bara itu dapat dimanfaatkan untuk kebun sawit. Demikian diharapkan Kepala Dinas Perkebunan Kutim Ahkmadi Baharuddin. Menurutnya, untuk mewujutkan hal itu saat ini Dinas Pekebunan sedang kerja sama dengan PT KPC dalam melakukan penelitian pemanfaatan lahan bekas tambang untuk perkebunan sawit.
"Kami melakukan penelitian bersama KPC, untuk pemanfaatan lahan bekas tambang jadi lahan perkebunan. Kini sedang uji  coba, dan tampaknya akan berhasil. Sebab dari beberapa hektar lahan yang telah ditanami, ternyata untuk sementara tanaman sawit yang tumbuh cukup bagus, namun hasil akhirnya kami belum tahu," kata Ahmadi beberapa waktu lalu.
Dikatakan, jika program ini berhasil maka  ke depan  ratusan ribu hektar lahan bekas tambang  yang ada di Kutim akan dimanfaatkan untuk lahan perkebunan. Keuntungannya, selain luas lahan perkebunan bertambah, ini artinya saat membuka perkebunan tak perlu membuka lahan baru, tapi hanya memanfaatkan lahan bekas tambang.  Karena itu jika program ini berhasil maka penambahan luas lahan kebun sawit akan terus digalakkan.
"Kalau berhasil, mungkin saja pemilik KP tambang kerja sama dengan masyarakat untuk menggarap lahan bekas tambang. Atau perusahan itu sendiri bisa memanfaatkan lahannya untuk usaha baru bidang perkebunan," katanya.
Seperti diketahui, Kutim berambisi memenuhi target  membangun lahan perkebunan sawit seluar 350 ribu hektare.  Menurut Ahkmadi,  lahan yang sudah ditanami saat ini seluar 210 ribu hektar,  dan masih tersisa  sekitar 190 ha yang akan dikerjakan  oleh beberapa  perusahaan yang  telah mendapatkan izin lokasinya.
"Sekarang sudah berdiri sebelas pabrik CPO (crude palm oil) di Kutim.  Pabrik ini siap mengolah  buah kelapa sawit  baik  dari milik warga masyarakat maupun dari perusahan lainnya. Tidak menutup kemungkinan pabrik masih akan bertambah, dibangun oleh perusahan perkebunan yang punya lahan sawit yang besar," katanya.

Diakui,  izin lokasi yang telah dikeluarkan  di kutim untuk perkebunan seluas  600 ribu hektar. Hanya berdasarkan  penelitian teknis,  hanya  sekitar 350 hingga 400 ribu hektar yang layak untuk digunakan sebagai lokasi perkebunan kelapa sawit. Namun kalau lahan bekas tambang ini dapat dimanfaatkan untuk perkebunan, maka ini artinya jumlah lahan siap tanam akan terus bertambah lagi. 

 

DIKUTIP DARI SAMARINDA POS, SENIN, 20 DESEMBER 2010

Artikel Terkait