Disbun Latih Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian
14 Juni 2012
Admin Website
Artikel
3829
SAMARINDA. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Balai
Pelatihan Teknis Pertanian (Bapeltan) Kaltim bekerjasama dengan Dinas
Perkebunan (Disbun) Kaltim melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Teknologi Terapan Perkebunan (T2P) menggelar pelatihan pengolahan kelapa
dalam yang dianggap memiliki nilai ekonomi tinggi.
Kepala Disbun Kaltim Etnawati mengungkapkan bahwa kelapa dalam merupakan salah satu komoditi anggulan perkebunan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi apabila dapat dikelola dengan baik bahkan mampu menghasilkan berbagai produk rumahan. Selama ini masyarakat masih menggunakan dan memanfaatkan kelapa hanya untuk kebutuhan kegiatan rumah tangga ataupun keperluan usaha saja.
"Padahal, apabila diolah sesuai dengan teknologi, maka komoditi ini akan mampu menghasilkan berbagai produk industri," jelas Etnawati.
Seperti kegiatan berupa pelatihan yang dilaksanakan Bapeltan dan Disbun Kaltim melalui UPTD T2P bagi THL (Tenaga Harian Lepas) Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian dari 14 kabupaten dan kota se-Kaltim terhadap pengolahan hasil perkebunan khususnya kelapa.
Ternyata kelapa ini dapat diolah untuk berbagai produk rumahan terutama bagi pelaku Usaha Kecil Menengah. Misalnya, kelapa dapat dibuat nata de coco, sirup coco pandan, selai, minyak goreng, sabun bahkan virgin coconut oil dan bio diesel.
Pelatihan ini menurut Etnawati, sebagai upaya memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan bagi THL Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian di lapangan, sekaligus untuk menjadikan keahliannya dalam meningkatkan pendapatan dalam keluarga maupun masyarakat.
"Minimal nantinya para THL yang mengikuti pelatihan ini akan memiliki kemampuan untuk mengolah hasil perkebunan khususnya kelapa untuk usaha industri rumahan atau UKM. Sehingga akan mampu meningkatkan penghasilannya yang berimbas pada kesejahteraannya," harap Etnawati.
Sementara itu Ketua Panitia Pelatihan Jaswadi mengemukakan peserta pelatihan merupakan tenaga penyuluh yang bertugas di pedesaan dan melalui pelatihan ini selain untuk bekal mendukung kegiatannya dilapangan juga untuk keterampilan dalam pengembangan industri rumahan.
"Pelatihan tektis pengolahan hasil perkebunan ini dilaksanakan selama satu minggu dan diikuti 30 peserta dari 14 kbaupaten dan kota se-Kaltim. selain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guna mendukung tugas di wilayah binaan, juga untuk meningkatkan pendapatannya melalui industri rumahan," ujar Jaswadi.
Ditambahkannya, UPTB Bapeltan telah memberikan berbagai pelatihan bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan THL Tenaga Bantu Penyuluh Pertranian di Kaltim. Diantaranya yang telah dilaksanakan pelatihan teknis pengolahan hasil tanaman pangan, peternakan dan perkebunan selanjutnya pengolahan hasil perikanan dan kelautan. Pelatihan kali ini dilaksanakan di UPTD T2P. (yans/hmsprov)
SUMBER : UPTD TEKNOLOGI TERAPAN PERKEBUNAN
Kepala Disbun Kaltim Etnawati mengungkapkan bahwa kelapa dalam merupakan salah satu komoditi anggulan perkebunan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi apabila dapat dikelola dengan baik bahkan mampu menghasilkan berbagai produk rumahan. Selama ini masyarakat masih menggunakan dan memanfaatkan kelapa hanya untuk kebutuhan kegiatan rumah tangga ataupun keperluan usaha saja.
"Padahal, apabila diolah sesuai dengan teknologi, maka komoditi ini akan mampu menghasilkan berbagai produk industri," jelas Etnawati.
Seperti kegiatan berupa pelatihan yang dilaksanakan Bapeltan dan Disbun Kaltim melalui UPTD T2P bagi THL (Tenaga Harian Lepas) Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian dari 14 kabupaten dan kota se-Kaltim terhadap pengolahan hasil perkebunan khususnya kelapa.
Ternyata kelapa ini dapat diolah untuk berbagai produk rumahan terutama bagi pelaku Usaha Kecil Menengah. Misalnya, kelapa dapat dibuat nata de coco, sirup coco pandan, selai, minyak goreng, sabun bahkan virgin coconut oil dan bio diesel.
Pelatihan ini menurut Etnawati, sebagai upaya memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan bagi THL Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian di lapangan, sekaligus untuk menjadikan keahliannya dalam meningkatkan pendapatan dalam keluarga maupun masyarakat.
"Minimal nantinya para THL yang mengikuti pelatihan ini akan memiliki kemampuan untuk mengolah hasil perkebunan khususnya kelapa untuk usaha industri rumahan atau UKM. Sehingga akan mampu meningkatkan penghasilannya yang berimbas pada kesejahteraannya," harap Etnawati.
Sementara itu Ketua Panitia Pelatihan Jaswadi mengemukakan peserta pelatihan merupakan tenaga penyuluh yang bertugas di pedesaan dan melalui pelatihan ini selain untuk bekal mendukung kegiatannya dilapangan juga untuk keterampilan dalam pengembangan industri rumahan.
"Pelatihan tektis pengolahan hasil perkebunan ini dilaksanakan selama satu minggu dan diikuti 30 peserta dari 14 kbaupaten dan kota se-Kaltim. selain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guna mendukung tugas di wilayah binaan, juga untuk meningkatkan pendapatannya melalui industri rumahan," ujar Jaswadi.
Ditambahkannya, UPTB Bapeltan telah memberikan berbagai pelatihan bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan THL Tenaga Bantu Penyuluh Pertranian di Kaltim. Diantaranya yang telah dilaksanakan pelatihan teknis pengolahan hasil tanaman pangan, peternakan dan perkebunan selanjutnya pengolahan hasil perikanan dan kelautan. Pelatihan kali ini dilaksanakan di UPTD T2P. (yans/hmsprov)
SUMBER : UPTD TEKNOLOGI TERAPAN PERKEBUNAN