(0541)736852    (0541)748382    [email protected]

Ekspor CPO dan Turunan Capai 1,203 Juta Ton di Januari

04 Maret 2010 Admin Website Artikel 3897
#img1# Menurut Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan, kenaikan ekspor CPO dan turunannya pada Januari 2010 ketimbang Januari 2009 mengindikasikan kuatnya tren permintaan CPO dari negara-negara konsumen.

Faktor pemicunya, kata Fadhil, berasal dari pemulihan ekonomi di berbagai negara seperti China dan India yang menjadi importir terbesar CPO. Terutama sekali dengan lahirnya kesepakatan perdagangan bebas ASEAN-China melalui AC-FTA (ASEAN-China Free Trade Agreement) yang diprediksi dapat mendorong peningkatan permintaan CPO China.

Berdasarkan data Gapki pada Januari 2010, volume ekspor CPO sebesar 634.702 ton dari total ekspor 1,203 juta ton. Lalu sisanya berasal dari produk turunan CPO seperti RBD Palm Oil (PO), RBD Palm Stearin (PS), RBD PL, CPL, CPS, PFAD, PMF oleokimia yang mencapai 568.298 ton.

"Kenaikan ini menjadi awal yang baik di awal tahun 2010 yang ditargetkan ekspor CPO akan terus bertambah sepanjang tahun ini," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (3/3/2010).

Sementara itu, jika dibandingkan dengan bulan Desember 2009. Maka volume ekspor CPO dan produk turunannya pada bulan Januari 2010 mengalami penurunan sebesar 200 ribu ton, ketimbang Desember 2009 yang mencapai 1,424 juta ton CPO.

Sementara itu menurut Sekjen Gapki Joko Supriyono, penurunan volume ekspor CPO ini kemungkinan dipengaruhi rendahnya produksi CPO di awal tahun. "Biasanya produksi minyak sawit terbilang kecil pada bulan Januari," papar Joko.

Fadhil Hasan menjelaskan, penurunan ini merupakan hal wajar karena permintaan bulan Desember begitu tinggi akibat adanya perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru. "Jadi kalau dibandingkan volume ekspor CPO antara Desember tahun lalu dengan Januari 2010, sebenarnya kurang tepat," kata Fadhil.

Joko Supriyono optimistis volume ekspor CPO akan terus naik dari bulan ke bulan, mengingat permintaan CPO dan produk turunannya diprediksi lebih tinggi dari tahun 2009.

"Selain itu, tren kenaikan produksi CPO biasanya mulai terjadi pada Mei nanti sehingga dapat mendorong peningkatan volume ekspor CPO," jelasnya kembali.

DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, RABU, 3 MARET 2010

Artikel Terkait