Kutim Dukung Program Sejuta Hektar Kelapa Sawit
25 Oktober 2010
Admin Website
Artikel
4158
SANGATTA, KALTIM POST. Pemerintah Kabupaten Kutim mencanangkan perkebunan kelapa sawit seluas
500 ribu hektare, untuk mendukung program satu juta hektar sawit
se-Kaltim. Apabila tanaman kelapa sawit tersebut sudah direalisasikan,
diyakini pertumbuhan ekonomi rakyat akan mengalami peningkatan.
MENURUT Bupati Kutim Isran Noor, Pemkab Kutim ingin menciptakan masyarakat menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Perkebunan kelapa sawit yang dicanangkan seluas 500 ribu hektare itu diharapkan masyarakat bisa ikut menikmatinya. Sedangkan pola yang diterapkannya adalah, menjalin kerjasama kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat melalui koperasi.
Salah satu langkah yang ditempuh agar target itu bisa tercapai adalah terus melakukan pembenahan di berbagai sektor. Berikut menata kembali tata ruang wilayah di seluruh Kutim. Selain itu, tanaman sawit bukan hanya dikembangkan di Kecamatan Kongbeng dan Wahau, namun dikembangkan ke seluruh daerah.
Untuk mendukung renaca tersebut, dalam waktu dekat Pemkab Kutim akan menyalurkan 156.400 bibit tiga jenis komoditas untuk masyarakat. Bibit tersebut masing-masing untuk kelapa sawit sebanyak 110 ribu pohon, karet sebanyak 24 ribu pohon dan bibit aren sebanyak 22.400 pohon.
Saat ini, perkebunan kelapa sawit juga sudah mengarah ke kawasan Sangsaka. Selain perkebunan sawit, kawasan itu nantinya juga dikembangkan menjadi kawasan industri, karena dekat dengan pelabuhan Maloy yang memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan menjadi pelabuhan internasional.
Guna mendukung hal itu, di kawasan pesisir atau Sangsaka (Sangkulirang, Sandaran, Kaubun, Kaliorang) bakal dibangun pelabuhan dengan berbagai fasilitas industri lainnya. Seluruh produk kelapa sawit akan diolah di kawasan Sangsaka. Mulai margarine, minyak kelapa sawit, sabun dan sebagainya.
Pengembangan tanaman kelapa sawit ini juga mulai merata di seluruh kecamatan. Bupati meminta kepada investor yang masuk, agar menyebar di seluruh daerah. Sehingga masyarakat seluruh Kutim juga bisa menikmati dampak pertumbuhan ekonomi ini dengan baik.
“saja di Kongbeng dan Wahau. Tanaman sawit sudah merambah di Telen, Sangkulirang, Kaliorang, Muara Ancalong dan sebagainya. Kita ingin pertumbuhan sawit berkembang secara merata, sesuai potensi yang ada di daerah masing-masing. Secara pelan tapi pasti, pertumbuhan ekonomi akan terus berkembang dengan baik. Jika program itu berjalan lancar, kesejahteraan masyarakat akan lebih baik lagi ke depan.
MENURUT Bupati Kutim Isran Noor, Pemkab Kutim ingin menciptakan masyarakat menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Perkebunan kelapa sawit yang dicanangkan seluas 500 ribu hektare itu diharapkan masyarakat bisa ikut menikmatinya. Sedangkan pola yang diterapkannya adalah, menjalin kerjasama kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat melalui koperasi.
Salah satu langkah yang ditempuh agar target itu bisa tercapai adalah terus melakukan pembenahan di berbagai sektor. Berikut menata kembali tata ruang wilayah di seluruh Kutim. Selain itu, tanaman sawit bukan hanya dikembangkan di Kecamatan Kongbeng dan Wahau, namun dikembangkan ke seluruh daerah.
Untuk mendukung renaca tersebut, dalam waktu dekat Pemkab Kutim akan menyalurkan 156.400 bibit tiga jenis komoditas untuk masyarakat. Bibit tersebut masing-masing untuk kelapa sawit sebanyak 110 ribu pohon, karet sebanyak 24 ribu pohon dan bibit aren sebanyak 22.400 pohon.
Saat ini, perkebunan kelapa sawit juga sudah mengarah ke kawasan Sangsaka. Selain perkebunan sawit, kawasan itu nantinya juga dikembangkan menjadi kawasan industri, karena dekat dengan pelabuhan Maloy yang memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan menjadi pelabuhan internasional.
Guna mendukung hal itu, di kawasan pesisir atau Sangsaka (Sangkulirang, Sandaran, Kaubun, Kaliorang) bakal dibangun pelabuhan dengan berbagai fasilitas industri lainnya. Seluruh produk kelapa sawit akan diolah di kawasan Sangsaka. Mulai margarine, minyak kelapa sawit, sabun dan sebagainya.
Pengembangan tanaman kelapa sawit ini juga mulai merata di seluruh kecamatan. Bupati meminta kepada investor yang masuk, agar menyebar di seluruh daerah. Sehingga masyarakat seluruh Kutim juga bisa menikmati dampak pertumbuhan ekonomi ini dengan baik.
“saja di Kongbeng dan Wahau. Tanaman sawit sudah merambah di Telen, Sangkulirang, Kaliorang, Muara Ancalong dan sebagainya. Kita ingin pertumbuhan sawit berkembang secara merata, sesuai potensi yang ada di daerah masing-masing. Secara pelan tapi pasti, pertumbuhan ekonomi akan terus berkembang dengan baik. Jika program itu berjalan lancar, kesejahteraan masyarakat akan lebih baik lagi ke depan.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 25 OKTOBER 2010