Manfaatkan Batu Bara hingga Limbah Cair Sawit
13 Februari 2015
Admin Website
Berita Daerah
4347
TANJUNG REDEB. Mandiri Energi, salah satu visi misi Bupati Berau Makmur HAPK dan Wakil Bupati (Wabup) Ahmad Rifai, yang harus diwujudkan hingga mengakhiri tugas mereka nanti. Berbagai upaya dilakukan, agar seluruh kampung yang ada bisa menikmati listrik.
Bupati Makmur optimistis, semua program dan rencana itu bisa tercapai. Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) Lati yang berbahan bakar batu bara kalori rendah, ketika dibangun masih dalam kapasitas 2x7 MW. Sedangkan sekarang sudah ditingkatkan menjadi 3x7 MW. Inilah salah satu terobosan besar Bupati Makmur HAPK bersama Wabup Ahmad Rifai, dalam memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat. Dan, ini terus dikembangkan, sesuai dengan tingginya permintaan masyarakat terkait listrik.
Potensi wilayah yang berbeda di setiap kecamatan, membuat bupati harus
menyesuaikan dalam membangun pembangkit listrik. Bila daerah atau
kampung memiliki potensi air yang cukup, diluncurkan pembangkit listrik
mikrohidro. Ada juga, pembangkit listrik yang menggunakan sinar
matahari, seperti yang dibangun di wilayah Kepulauan Derawan dan
Maratua. Semua sudah berfungsi dengan baik. Sedangkan, rumah warga yang
terpencar dan belum terjangkau jaringan, diberikan pembangkit listrik
tenaga surya (PLTS).
Jalan pintas, sebetulnya bisa dilakukan. Yakni, dengan memberikan
genset. Namun, akibatnya justru "bencana" bagi warga, dalam
mengoperasikannya. Terutama jika harus menanggung beban bahan bakar
solar. Termasuk biaya pemeliharaan yang besar, dan hanya bisa bertahan
tak lebih dari 12 bulan.
Dua pabrik crude palm oil
(CPO) juga telah melakukan terobosan yang luar biasa. Ibu kota
kecamatan yang semula hanya menikmati listrik selama 12 jam, kini sudah
bisa 24 jam. Ini karena perusahaan membagikan kelebihan listriknya,
untuk disalurkan kepada masyarakat, melalui PLN. Talisayan dan Segah,
dua kecamatan yang menikmati listrik 24 jam, bersama beberapa kampung di
sekitarnya. Dua perusahaan lagi, yakni di Tanjung Batu dan Kelay akan
menyusul.
Namun semua itu, belum membuat Bupati Makmur menjadi tenang. Banyak
permintaan warga yang terus mendesak agar kampung mereka juga bisa
dialiri listrik. Untuk kesekian kalinya, bupati mengajak perusahaan
perkebunan kelapa sawit melakukan terobosan, kalau saja ada yang
diproduksi oleh pabrik, yang bisa menjadi sumber energi terbarukan.
Kini, pilihannya adalah limbah cair sawit. Bahan bakar ini yang lagi
digenjot oleh bupati agar dua pabrik CPO, yakni PT Hutan Hijau Mas dan
PT Tanjung Buyu Perkasa, bisa merealisasikannya. Ternyata, gayung
bersambut. Dua perusahaan ini, menjanjikan akan menuntaskan pada 2016.
Bila terjadi, maka sebanyak 4 kampung di kecamatan Segah, juga bisa
terang, serta beberapa kampung di wilayah Talisayan, Biatan dan Tabalar
juga bisa menikmatinya.
Dari upaya mewujudkan mandiri energi, program yang dicetuskan bupati
tersebut, saat ini sebanyak 92,17 persen kampung yang sudah berlistrik
dan sekitar 73,88 persen kepala keluarga (KK) yang sudah menikmati
listrik. Angka ini, cukup menggembirakan bupati dan wabup, dan ia yakin
hingga akhir jabatannya nanti, Berau benar-benar mandiri dalam pemenuhan
energi listrik. (hms/san/k16)
SUMBER : KALTIM POST, KAMIS, 12 FEBRUARI 2015
SUMBER : KALTIM POST, KAMIS, 12 FEBRUARI 2015