(0541)736852    (0541)748382    [email protected]

Menakar Dampak El Nino ke Kinerja Emiten Perkebunan

07 Agustus 2009 Admin Website Artikel 4739
#img1# Bagaimana pengaruh el nino tersebut terhadap kinerja saham-saham perkebunan? Bernard Thien, President Director PT CIMB-GK Securities Indonesia mengatakan, dampak el nino terhadap perusahaan-perusahaan perkebunan tidak akan merata.

"Perkembangan dalam beberapa minggu terakhir menunjukan produksi CPO Indonesia untuk semester II akan lebih baik dari produksi Malaysia, sesuai dengan informasi dari channel checks kami. Produksi Malaysia, khususnya di daerah Sabah akan lebih rendah karena curah hujan yang rendah dan ’tree stress’," jelasnya dalam rekomendasi harian CIMB-GK Securities yang dikutip detikFinance, Jumat (7/8/2009).

Ia menjelaskan, Sabah yang menyumbang sekitar 35% produksi Malaysia akan menerima 55% dari curah hujan normal tahun ini. Menurut Oil world, sementara Johor, Pahang dan Perak hanya menerima 73% curah hujan.

Perkebunan CPO di Indonesia akan diuntungkan oleh harga CPO yang baik dan produksi yang meningkat pada semester II-2009 sekitar 5-10% secara yoy.

"Namun asumsi harga CPO kami saat ini belum memperhitungkan produksi sumber minyak lain (oilseeds) yang lebih rendah, karena kemungkinan terkena dampak negatif dari El nino," tambah Bernard.

Selain itu, Badan meteorology Australia mengatakan dampak dari El nino pada Juli 2009-Februari 2010 akan moderate, sementara US NOAA memprediksi moderate to strong. Badan meteorology Indonesia menerbitkan laporan El nino yang lengkap dan memprediksi episode yang lemah, mirip dengan El nino pada Mei 2004- Maret 2005 lalu.

CIMB-GK Securities mencatat, berdasarkan pengalaman saat itu, dampak terhadap produksi minimal, namun harga CPO naik 21% hingga mencapai $517/ton (high) sebelum kembali turun ke $ 427 (average).

Menurut Badan meteorology Indonesia, El nino akan menyebabkan perbedaan temperatur antara perairan Indonesia dan Samudera Pasifik yang meningkatkan angin timur dan mendorong awan hujan ke arah timur, sehingga suhu udara menjadi lebih panas.

"Berdasarkan pola curah hujan sebelumnya ketika terjadi El nino dan prediksi temperatur air pada September 2009, Sumatera adalah area yang paling terlindungi, khususnya ke Utara, mulai dari Riau hingga Aceh. Sementara area yang paling terkena imbas El nino adalah Selatan dari Riau, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi," urainya.

Dalam rekomendasi itu disebutkan, dengan 47% dari daerah tertanam di kawasan yang relatif kecil terkena dampak El nino, LSIP akan melihat produksinya relatif stabil dibandingkan pesaingnya. Berikutnya adalah UNSP sekitar 43% daerah tertanam di kawasan yang relatif aman, serta tanaman yang muda sehingga lebih dapat menyimpan kelembapan. AALI sekitar 37%. Sementara SGRO, seluruh daerahnya ada di daerah yang paling parah apabila ada El nino.

"Kami menaikan rating Sektor Plantation Indonesia dari neutral menjadi OVERWEIGHT karena El nino akan menaikan sentimen terhadap saham perkebunan, sementara beban produksi mulai turun. Kami mempertahankan asumsi harga CPO (CIF) pada $710 untuk FY09-10, US$ 670 untk FY11 namun belum memperhitungkan produksi sumber minyak lain (oilseeds) yang lebih rendah, karena kemungkinan terkena dampak negatif dari El nino," papar Bernard lagi.

Berikut rekomendasi CIMB-GK Securities Indonesia untuk saham-saham sektor perkebunan:

* Rating OUTPERFORM untuk Astra Agro (AALI) dengan target harga Rp21700 (dari Rp18500) karena ROE 31.8% jauh lebih tinggi dari pesaingnya.
* Rating OUTPERFORM untuk London Sumatera (LSIP) dengan target Rp7900 (dari Rp6850) karena 47% dari daerah tertanamnya ada di daerah yang relatif aman dari El nino serta penjualan bibit dan harga karet yang meningkat mulai 2H09.
* Rating OUTPERFORM untuk Sampoerna Agro (SGRO) dengan target harga Rp1940 berdasarkan 10x CY10 PE meksipun hampir seluruh daerah tertanam berada di zona high impact dari El nino.
* Rating Neutral untuk Bakrie Sumatera (UNSP) dengan target harga Rp800. UNSP juga memiliki keuntungan umur tanaman yang lebih muda (rata-rata umur 9 tahun) sehingga dapat mempertahankan kelembapan apabila terjadi kekeringan panjang, sementara 43% daerahnya juga berada di zona low effect dari El nino.

DIKUTIP DARI DETIK, JUMAT, 7 AGUSTUS 2009

Artikel Terkait