(0541)736852    (0541)748382    [email protected]

Pemerintah Dorong Sertifikasi ISPO Sawit Indonesia

16 Mei 2013 Admin Website Berita Nasional 4373
Pemerintah Dorong Sertifikasi ISPO Sawit Indonesia
JAKARTA. Pemerintah terus mendorong pelaksanaan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) bagi perusahaan sawit di Indonesia. Pada  tahun 2013  ini pemerintah menargetkan 200 perusahaan bisa mendapatkan sertifikat tersebut.    
 
"Sertifikasi ISPO merupakan bukti nyata bahwa pengembangan kelapa sawit telah mengikuti kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan. Dengan adanya sertifikat tersebut, maka sebuah perusahaan sawit telah menjalankan proses produksi dengan tidak hanya memperhatikan faktor ekonomi, tetapi juga faktor ekologi dan sosial," kata Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA dalam jumpa pers di acara International Conference and Exhibition on Palm Oil 2013 (ICE-PO 2013), di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (7/5) siang.

Dijelaskan Mentan, pemerintah telah berupaya menyatukan komitmen para pihak terkait agar bisa sukses melaksanakan sertifikasi kebun kelapa sawit yang ramah lingkungan. Selain itu, dengan sertifikat ISPO pemerintah berharap kualitas produksi sawit Indonesia bisa ditingkatkan sehingga dapat bersaing dengan pasar dunia. 

"Sertifikat ISPO ini bersifat mandatory atau wajib bagi setiap perusahaan sawit di Indonesia. Hal ini berbeda dengan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) yang sifatnya untuk memenuhi permintaan pasar dan bersifat voluntary," terangnya.

Sementara itu, terkait dengan perkembangan industri minyak sawit dalam negeri, saat ini Indonesia sendiri tidak hanya menjadi negara penghasil terbesar minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) tetapi juga menjadi konsumen CPO tertiggi.
 
"Menurut catatan Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), tahun ini Indonesia akan menjadi konsumen minyak sawit terbesar di dunia dengan konsumsi CPO sekitar 9,2 juta ton. Hal tersebut sebagai imbas dari meningkatnya industri hilir seperti pabrik biodiesel dan oleokimia yang mampu menyerap jutaan ton CPO dan palm kernel oil (PKO) sebagai bahan baku," jelas Derom Bangun, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI).

Berdasarkan catatan DMSI, Produksi sawit Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan sebanyak 28 juta ton. Dimana 9,2 juta ton diantaranya digunakan untuk konsumsi dalam negeri dan sisanya sebanyak 19 juta ton akan diekspor ke berbagai negara terutama India, China, dan Uni Eropa.
 
SUMBER :BIRO HUMAS DAN UMUM KEMENTERIAN PERTANIAN

Artikel Terkait