Perkuat Sektor Perkebunan, Disbun Selenggarakan Forum Renja Tahun 2024
BALIKPAPAN. Guna sektor memperkuat perkebunan menghadapi berbagai tantangan kedepan, Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim mencanangkan lima program utama dan satu pendukung pada masa kerja 2024-2026 mendatang. Program itu dipaparkan dalam Forum Perangkat Daerah Rancangan Rencana Kerja (Renja) Disbun di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Jumat (17/03/2023) kemarin.
Pelaksana Tugas Kepala Disbun Kaltim, Asmirilda mengatakan penyusunan Renja Disbun Kaltim ini digelar sesuai amanat UU Nomor 25 Tahun 2004 dan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017. Renja yang akan disepakati ini nantinya menjadi kerangka acuan dalam kegiatan-kegiatan Disbun Kaltim selama masa tahunan berjalan.
“Sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri yang menerbitkan Inmendagri Nomor 52/2021 tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Bagi Daerah Dengan Masa Jabatan Kepala Daerah Berakhir Pada Tahun 2023 dan Daerah Otonom Baru. Pesannya, pada masa transisi pemerintahan tahun 2024-2026, kegiatan pembangunan daerah diharapkan tetap terarah dan berkesinambungan,” kata Asmirilda.
Dalam penyusanannya, Renja yang dipaparkan langsung oleh Asmirilda ini mengacu pada Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kaltim dan Rencana Strategis (Renstra) 2023-2024 Disbun Kaltim yang digelar pada 22 Februari 2023 lalu.
Dalam Renja yang dipaparkan oleh Asmirilda ini, terdapat lima isu strategis daerah yang dititik beratkan Disbun Kaltim. Pertama, Peningkatan daya saing sumber daya manusia. Kedua, Percepatan transformasi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Ketiga, Peningkatan aksesibilitas dan konektivitas infrastruktur, Keempat, Peningkatan kualitas lingkungan hidup. Dan terkahir, Peningkatan tata Kelola pemerintahan yang profesional dan akuntabel.
“Jadi dalam Renja ini kami mau menyampaikan ada rencana kegiatan sesuai target-target yang tertuang dalam Renstra yang sebelumnya telah disajikan. Dalam Renja kali ini kami akan menyampaikan lima program utama dan satu pendukung beserta sub-kegiatannya dan indikator target yang ingin dicapai. Renja ini juga harus disinkronkan teman-teman Dinas Perkebunan di Kabupaten,” terang Asmirilda.
Untuk diketahui, proyeksi nilai pagu APBD Disbun Kaltim tahun 2024 mencapai Rp 68.735.749.000. Rinciannya, 50,37 persen atau Rp 34.620.451.710 digunakan untuk program penunjang. Sisanya atau 49,63 persen dari pagu senilai Rp 34.115.297.290 digunakan dalam program pembangunan.
“Untuk 2023 ini masih sedang berjalan jadi realisasinya baru sekitar delapan persen. Tapi, realisasi untuk 2022 capaiannya lebih 90 persen, karena memang ada dana silva dan beberapa kegiatan yang memang bukan kewenangan kami. Selain itu pada 2022 lalu capaian indikator kinerja utama kami juga banyak yang melebihi target, semoga untuk kinerja 2024-2026 juga mencatatkan hasil yang Kembali positif,” tukasnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Ujang Rachmad yang juga menghadiri Rancangan Renja Disbun Kaltim 2024-2026 mengatkan, program yang disusun sebagai kerangka kegiatan mendatang ini harus tepat sasaran. Mampu menyelesaikan masalah dan membawa peningkatan di sektor perkebunan.
“Artinya harus diprioritaskan masalah mana yang harus diselesaikan, karena harus memiliki dampak besar dan itu kemudian diterjemahkan menjadi ke penganggarannya, itu yang penting,” ucapnya.
Target yang ditetapkan, lanjut Ujang, juga harus dapat diterjemahkan menjadi program kegiatan yang harus tepat pula. Termasuk tepat dari sisi anggarannya.
“Artinya renja ini adalah sebuah alat untuk memastikan perencanaan bagus, penganggaran bebas, pelaksanaanya nanti karena perencanaannya benar tidak ada masalah, sehingga nanti pada saat di evaluasi target-target yang telah ditetapkan itu bisa dicapai dengan sebaik-baiknya,” tutupnya.
SUMBER : SEKRETARIAT