(0541)736852    (0541)748382    [email protected]

Petani Lada Dilatih Rawat Kebun Ramah Lingkungan

06 Oktober 2014 Admin Website Berita Kedinasan 3928
Petani Lada Dilatih Rawat Kebun Ramah Lingkungan

SAMARINDA. Upaya meningkatkan hasil produksi dan mengembalikan kejayaan komoditi lada di Kaltim, Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim melalui Bidang Perlindungan secara intensif melaksanakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) yang diperuntukkan bagi petani pekebun di wilayah Kaltim.

Kepala Disbun Kaltim, Hj. Etnawati yang didampingi Kepala Bidang Perlindungan, Henny Herdiyanto mengatakan program peningkatan produksi komoditi perkebunan melalui SL-PHT menjadi kegiatan rutin tahunan Disbun Kaltim.

"Hal ini terkait komitmen kami dalam mewujudkan program Gubernur Awang Faroek agar subsektor perkebunan mampu meningkatkan kesejahtteraan masyarakat," tegas Etnawati, saat memberikan arahan pada Penutupan SL-PHT Lada di kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, Jumat (03/10) kemarin.

Dijelaskan, hingga saat ini salah satu penyebab turunnya produksi lada akibat adanya gangguan dari organisme pengganggu tanaman, sehingga melalui SL-PHT ini, kemampuan peserta diasah dalam melakukan identifikasi di kebunnya sendiri, termasuk upaya pengendalian hama dan penyakit yang berwawasan lingkungan.

"Petani bisa menjadi dokter di kebunnya sendiri dari serangan hama yang lebih menitikberatkan pada perawatan kebun yang ramah lingkungan, diantaranya dengan cara pengendalian hama dan penyakit tanpa menggunakan pestisida kimiawi," urainya.

Seperti yang diberitakan beberapa waktu lalu, petani lada di Kaltim kembali bergairah dalam mengurus kebun miliknya. Naiknya harga lada hingga mencapai Rp125.000 per kilogram, sehingga petani lada menikmati kembali penghasilan dari panen komoditi yang sempat mereka tinggalkan beberapa tahun silam.

"Kenaikan harga komoditi menjadi momentum yang baik bagi budidaya lada di Kaltim. Sehingga upaya mengembalikan kejayaan komoditi lada tersebut bukanlah hal yang mustahil. Apalagi lada Kaltim merupakan plasma nutfah daerah yang dilepas menjadi bibit unggul nasional," tambahnya.

Diterangkan, SL-PHT lanjutan komoditas lada ini diikuti oleh 50 orang petani lada dari kelompok tani Sadar Mandiri dan kelompok tani Mario di kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara yang berlangsung  selama delapan kali pertemuan sejak bulan Mei 2014 lalu. (rey/disbun)

SUMBER : BIDANG PERLINDUNGAN

Artikel Terkait