(0541)736852    (0541)748382    [email protected]

Petani Pekebun Paser Ikuti Sosialisasi dan Pembinaan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA)

12 Agustus 2022 Admin Website Berita Daerah 3190
Petani Pekebun Paser Ikuti Sosialisasi dan Pembinaan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA)

TANA GROGOT. Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) mengajak petani pekebun di Kabupaten Paser agar bijak dalam mengelola lahan perkebunan, untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjelang musim kemarau yang diperkirakan dimulai pada bulan Agustus ini.

"Kami terus melakukan sosialisasi kepada kelompok tani di sejumlah kabupaten agar bijak dalam membuka maupun mengelola lahan, yakni tidak melakukan pembakaran," ujar Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Disbun Kaltim Asmirilda di Tana Grogot, Kamis (11/08) kemarin saat membuka kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) di Kabupaten Paser.

Apalagi, masih menurut dia, saat musim kemarau yang jumlah biomassa kering lebih banyak ketimbang musim hujan, sehingga jika ada pekebun yang membakar lahan, tentu dikhawatirkan apinya membesar dan merembet ke lahan lainnya.

Sosialisasi larangan membakar lahan ini, lanjutnya, juga sebagai upaya menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), karena terdapat tiga basis dalam upaya menurunkan emisi GRK, yakni berbasis lahan, pengolahan limbah, dan berbasis asap.

Kegiatan sosialisasi dan pembinaan KTPA dilaksanakan di kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Paser Belengkong, Kabupaten Paser.

Peserta yang hadir dalam giat tersebut sebanyak 30 orang yang berasal dari perwakilan Dinas Perkebunan dan Peternakan Paser, Perwakilan KTPA, Brigade Peduli Api Kabupaten Paser, Kepala BPP Paser Belengkong dan perwakilan perusahaan perkebunan setempat.

Dari sosialisasi ini diharapkan petani pekebun semakin sadar terhadap beberapa hal, seperti tidak melakukan pembakaran saat pembukaan lahan pertanian maupun perkebunan, sehingga dapat mengurangi pemanasan global atau emisi GRK.

"Sosialisasi dan pembinaan KTPA, sekaligus ajakan tidak membakar saat pembukaan maupun mengolah lahan, merupakan hal yang penting untuk mengurangi emisi GRK, sekaligus untuk mewujudkan pembangunan perkebunan yang berkelanjutan," ucap Asmirilda. (rey/disbun)

SUMBER : SEKRETARUAT

Artikel Terkait