(0541)736852    (0541)748382    [email protected]

Petugas Perkebunan Mampu Petakan Wilayah Kerja

10 Maret 2016 Admin Website Berita Kedinasan 4376
Petugas Perkebunan Mampu Petakan Wilayah Kerja

SAMARINDA. Dalam upaya mendukung kegiatan budidaya tanaman perkebunan maka setiap petugas/penyuluh pertanian lapang (PPL) harus akurat dalam pengambilan data calon petani dan calon lahan (CP/CL) menggunakan GPS (global positioning system/sistem navigasi satelit) pada wilayah binaannya.

"PPL mempunyai peranan penting bahkan penentu dalam pengembangan perkebunan, khususnya di wilayah binaan mereka," kata Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Hj Etnawati pada Pelatihan Dasar Pemetaan Tata Letak Perkebunan Bagi Petugas / PPL Perkebunan Kabupaten/Kota se Kaltim, di Balikpapan pekan lalu.

Menurut dia, pada perkebunan rakyat diperlukan sumber daya manusia (SDM) petugas/PPL yang terlatih dalam pemetaan utamanya survei didukung teknologi dalam pendataan/pengambilan data informasi tata ruang lahan/wilayah binaan.

Etnawati didampingi Kepala Bidang Pengembangan, Bambang Fajrul Fallah menyebutkan tahun 2016 ini Kaltim mendapatkan program pengembangan perkebunan rakyat untuk pengembangan kelapa sawit seluas 750 hektar, karet 150 hektar dan lada seluas 75 hektar.

Karenanya, diperlukan kemampuan petugas/PPL yang terampil dalam pendataan calon petani dan calon lahan (CPCL) yang berhubungan dengan ekstensifikasi penanaman baru komoditi perkebunan.

"Pengolahan data CPCL sangat penting. Karenanya data akurat dan kredibel diperlukan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan program. Sebab, data tersebut sangat diperlukan masyarakat perkebunan dalam pengembangan komoditi perkebunan," ujarnya.

Karenanya, sebanyak 23 petugas/PPL dari Kabupaten/Kota se Kaltim telah mengikuti pelatihan ini, dengan menghadirkan narasumber dari Pusfatekgan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Pelatihan diberikan agar petugas/PPL mempunyai wawasan tentang struktur data keruangan dan pengelolaan data spasial. Juga, memahami teknologi survei dan pemetaan, perangkat keras/lunak terutama teknologi sistem informasi geografis.

"Petugas harus mampu memprint lay out hasil titik koordinat di lapangan agar menjadi sebuah sketsa/peta informasi lokasi potensi lahan CPCL/kelompok tani di desa (kecamatan) pada wilayah pengembangan perkebunan di daerah binaan," ungkap Etnawati. (rey/disbun)

SUMBER : BIDANG PENGEMBANGAN

Artikel Terkait