Potensi PAD Melalui Lab Bibit Unggul Sawit
16 September 2016
Admin Website
Berita Daerah
4574
SAMARINDA. Anggota Pansus Retribusi DPRD Kaltim,
Muhammad Samsun mengatakan, Kaltim masih memiliki potensi dalam rangka
meningkatkan pendapatan daerah melalui jalur yang masih menjadi
primadona yaitu kelapa sawit.
Menurutnya, sebagian besar perusahaan sawit masih menggunakan laboratorium milik swasta baik dalam penentuan bibit unggul berkualitas hingga pabrik CPO. Potensi ini jika dimaksimalkan akan menjadi peluang pendapatan daerah.
"Dari keduanya, perputarannya cukup besar sehingga jika salah satu potensi itu misalnya, lab bibit sawit saja maka hasilnya cukup pontensial menambah pendapatan Kaltim. Ini penting untuk dirumuskan bersama mengingat kondisi pendapatan daerah yang terus menurun," tutur Samsun.
Pasalnya, alasan perusahaan selama ini pihak pembeli mengharuskan lab swasta yang lebih berpengalaman dengan standar tertentu. Ironisnya, pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan alasan tidak adanya aturan.
Politikus asal PDIP itu menambahkan pemerintah memiliki laboratorium tentang sertifikasi bibit unggul kelapa sawit yang pengoprasiannya di bawah SKPD terkait. Apabila dimaksimalkan melalui aturan dan promosi maka akan menjadi pundi-pundi PAD.
Padahal, pemerintah bisa membuatkan payung hukum tersendiri agar potensi pendapatan daerah itu bisa beralih ke Kaltim. Menurut, informasi untuk lab bibit unggul sawit berkualitas saja pertahunnya bisa mencapai belasan miliar.
"Masalah ini, didapat ketika Pansus Retribusi rapat dengan Dinas Pendapatan Daerah Kaltim. Pansus masih akan membahas kemungkinan agar persoalan ini bisa dimasukkan dalam salah satu pasal draf rancangan peraturan daerah, akan tetapi jika tidak memungkinan maka penting agar bisa dibuat payung hukum sendiri," kata Samsun.
Pihaknya, berharap agar tujuan pansus dalam menggali potensi pendapatan daerah mendapat dukungan penuh dari pemerintah beserta seluruh jajarannya karena ini penting berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. (hms4)
SUMBER : DPRD PROV. KALTIM
Menurutnya, sebagian besar perusahaan sawit masih menggunakan laboratorium milik swasta baik dalam penentuan bibit unggul berkualitas hingga pabrik CPO. Potensi ini jika dimaksimalkan akan menjadi peluang pendapatan daerah.
"Dari keduanya, perputarannya cukup besar sehingga jika salah satu potensi itu misalnya, lab bibit sawit saja maka hasilnya cukup pontensial menambah pendapatan Kaltim. Ini penting untuk dirumuskan bersama mengingat kondisi pendapatan daerah yang terus menurun," tutur Samsun.
Pasalnya, alasan perusahaan selama ini pihak pembeli mengharuskan lab swasta yang lebih berpengalaman dengan standar tertentu. Ironisnya, pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan alasan tidak adanya aturan.
Politikus asal PDIP itu menambahkan pemerintah memiliki laboratorium tentang sertifikasi bibit unggul kelapa sawit yang pengoprasiannya di bawah SKPD terkait. Apabila dimaksimalkan melalui aturan dan promosi maka akan menjadi pundi-pundi PAD.
Padahal, pemerintah bisa membuatkan payung hukum tersendiri agar potensi pendapatan daerah itu bisa beralih ke Kaltim. Menurut, informasi untuk lab bibit unggul sawit berkualitas saja pertahunnya bisa mencapai belasan miliar.
"Masalah ini, didapat ketika Pansus Retribusi rapat dengan Dinas Pendapatan Daerah Kaltim. Pansus masih akan membahas kemungkinan agar persoalan ini bisa dimasukkan dalam salah satu pasal draf rancangan peraturan daerah, akan tetapi jika tidak memungkinan maka penting agar bisa dibuat payung hukum sendiri," kata Samsun.
Pihaknya, berharap agar tujuan pansus dalam menggali potensi pendapatan daerah mendapat dukungan penuh dari pemerintah beserta seluruh jajarannya karena ini penting berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. (hms4)
SUMBER : DPRD PROV. KALTIM