Potensial Kembangkan Lima Juta Hektare Sawit
23 Juni 2011
Admin Website
Artikel
3769
TENGGARONG. Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak sangat serius
mengembangankan perkebunan sawit, seiring dengan potensi lahan yang
mendukung di daerah tersebut.
Kaltim memprogramkan hingga sejuta hekatare swait hingga 2013, termasuk
di tiga provinsi lain di Kalimnatan dengan potensi pengembangan hingga
lima juta hektare di Kalimantan sebagai upaya mendukung ketahanan
ekonomi masa depan.
Hal ini disampaikannya sesaat penyerahan penghargaan Satya Lancana Karya Pembangunan dan Satya Lancana Wirakarya kepada tokoh-tokoh berjasa di Gedung Pencaksilat Komplek Olahraga Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kaltim, Rabu 22/6).
Penyerahan penghargaan Satya Lancana ini dilakukan sebelum video conference antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Jakarta, dengan peserta Penas XIII Petani Nelayan di Tenggarong, Kaltim.
Penyematan penghargaan Satya Lancana dari Presiden SBY kepada 46 tokoh berjasa bidang pertanian itu dilakukan Menteri Pertanian, Suswono.
"Pengembangan lahan lima juta hektare ini menunjukkan keseriusan dan keberpihakan kita membangun pertanian dalam arti luas di Kalimantan, karena masa depan kita memang terletak di sektor pertanian," ucap Awang Faroek disambut aplaus ribuan peserta Penas XIII Petani Nelayan, termasuk Ketua KTNA Winarno Thohir, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari dan para gubernur dan bupati/walikota se-Indonesia yang hadir. Pengembangan lahan lima juta ha sawit di Kalimantan ini terinci satu juta ha di Kaltim, dua juta ha di Kalteng dan 2 juta ha lainnya di Kalbar.
Menurut dia, pengembangan lahan pertanian dalam arti luas ini sangat menjanjikan, karena sub sektor perkebunan mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak ketimbang sektor pertambangan batubara, minyak dan gas. "Mari, kita sama-sama membulatkan tekad membangun sektor pertanian dalam arti luas ini untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di masa mendatang," ajak Gubernur sebelum video conference yang menandai puncak Penas XIII Petani Nelayan di Bumi Etam, Kaltim, kali ini.
Terkait perhelatan akbar Penas XIII di Tenggarong, Kaltim, 18 - 23 Juni 2011, Gubernur merasa bersyukur lantaran berbagai rangkaian pelaksanaa berlangsung aman dan lancar. Terlebih di ajang pertemuan petani nelayan, para penyuluh, peneliti dan para pelaku usaha terjalin tukar menukar informasi untuk memanfaatkan pengembangan teknologi pertanian guna membangun pertanian ke depan yang lebih baik.
"Saya berharap, arena Penas XIII ini benar-benar dimanfaatkan dan dijadikan momentum kebangkitan petani nelayan di seluruh tanah air. Sedang lokasi Demplot Penas XIII saya juga sependapat dengan Bupati Kukar, Rita Widyasari, untuk dipertahankan dan dijadikan sebagai agrowisata atau semacam pusat pengembangan teknologi pertanian di provinsi ini," ujarnya.
Hal ini disampaikannya sesaat penyerahan penghargaan Satya Lancana Karya Pembangunan dan Satya Lancana Wirakarya kepada tokoh-tokoh berjasa di Gedung Pencaksilat Komplek Olahraga Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kaltim, Rabu 22/6).
Penyerahan penghargaan Satya Lancana ini dilakukan sebelum video conference antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Jakarta, dengan peserta Penas XIII Petani Nelayan di Tenggarong, Kaltim.
Penyematan penghargaan Satya Lancana dari Presiden SBY kepada 46 tokoh berjasa bidang pertanian itu dilakukan Menteri Pertanian, Suswono.
"Pengembangan lahan lima juta hektare ini menunjukkan keseriusan dan keberpihakan kita membangun pertanian dalam arti luas di Kalimantan, karena masa depan kita memang terletak di sektor pertanian," ucap Awang Faroek disambut aplaus ribuan peserta Penas XIII Petani Nelayan, termasuk Ketua KTNA Winarno Thohir, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari dan para gubernur dan bupati/walikota se-Indonesia yang hadir. Pengembangan lahan lima juta ha sawit di Kalimantan ini terinci satu juta ha di Kaltim, dua juta ha di Kalteng dan 2 juta ha lainnya di Kalbar.
Menurut dia, pengembangan lahan pertanian dalam arti luas ini sangat menjanjikan, karena sub sektor perkebunan mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak ketimbang sektor pertambangan batubara, minyak dan gas. "Mari, kita sama-sama membulatkan tekad membangun sektor pertanian dalam arti luas ini untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di masa mendatang," ajak Gubernur sebelum video conference yang menandai puncak Penas XIII Petani Nelayan di Bumi Etam, Kaltim, kali ini.
Terkait perhelatan akbar Penas XIII di Tenggarong, Kaltim, 18 - 23 Juni 2011, Gubernur merasa bersyukur lantaran berbagai rangkaian pelaksanaa berlangsung aman dan lancar. Terlebih di ajang pertemuan petani nelayan, para penyuluh, peneliti dan para pelaku usaha terjalin tukar menukar informasi untuk memanfaatkan pengembangan teknologi pertanian guna membangun pertanian ke depan yang lebih baik.
"Saya berharap, arena Penas XIII ini benar-benar dimanfaatkan dan dijadikan momentum kebangkitan petani nelayan di seluruh tanah air. Sedang lokasi Demplot Penas XIII saya juga sependapat dengan Bupati Kukar, Rita Widyasari, untuk dipertahankan dan dijadikan sebagai agrowisata atau semacam pusat pengembangan teknologi pertanian di provinsi ini," ujarnya.