Produk Hilir CPO untuk Pembangkit Listrik
27 Desember 2012
Admin Website
Artikel
4549
JAKARTA. Kementerian
Pertanian (Kementan) mengarahkan hilirisasi komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menjadi produk akhir
berupa bahan bakar nabati (BBN/biofuel).
Untuk memperbesar pasar, PT PLN (Persero) ke depan akan diwajibkan
menggunakan biofuel sebagai bahan bakar pembangkit listrik yang dimiliki dan dioperasikan
perusahaan pelat merah tersebut.
Menteri Pertanian
Suswono mengharapkan komoditas CPO bisa segera dialihkan menjadi biofuel ketimbang diekspor. Upaya itu harus dipercepat agar CPO yang tidak terserap pasar
ekspor tidak terlalu lama disimpan.
Kementan akan meminta industri hilir agar memproduksi produk akhir CPO dalam
bentuk biofuel. Jika volume produksi biofuel di dalam negeri meningkat, akan menyerap
sebagian produksi CPO nasional yang melimpah.
"Kedepan, kami
akan terus melakukan pembangunan industri hilir, termasuk persiapan untuk
memperbesar pengembangan biofuel. Ketika
harga turun, sayang sekali apabila CPO hanya diekspor, sementara komoditas itu
bisa diolah lagi menjadi produk energi yang bisa menolong krisis energi di Tanah
Air," ungkap dia di Jakarta, akhir pekan lalu.
Suswono mengatakan,
pihaknya berupaya mendorong pengembangan industri hilir CPO di dalam negeri. Dengan
potensi yang sangat besar, itu diyakini akan mengurangi ketergantungan
Indonesia terhadap ekspor CPO. Dari total produksi CPO nasional sebanyak 25
juta ton, hanya 5 juta ton yang terserap pasar domestik sebagai bahan baku
minyak goreng.
Masih Penjajakan
Direktur Tanaman
Tahunan Ditjen Perkebunan Kementan Rismansyah Danasaputra menuturkan, produksi biofuel kini sudah berjalan meski
penyerapannya belum bisa berjalan maksimal karena hanya mengandalkan PT Pertamina
(Persero). Karena itu, pihaknya akan mengajukan kerja sama dengan PLN dalam
penggunaan CPO dalam bentuk biofuel
untuk pembangkit tenaga listrik perusahaan BUMN itu.
"Kami sedang mencoba
mendekati PLN untuk mengganti bahan baku pembakaran dengan CPO. Ini kerja sama
saling menguntungkan karena CPO nantinya terserap banyak sedangkan bahan bakar
minyak (BBM) bisa dihemat. Artinya selain bertujuan menghidupkan industri hilir
CPO, realisasi kerja sama itu juga dimaksudkan untuk menekan konsumsi BBM,"
jelas dia.
"Rencana itu sudah
memperoleh dukungan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), dengan
produksi tahun ini 25 juta ton, kami optimistis industri CPO dalam negeri mampu
memasok biofuel untuk PLN," kata dia.
DIKUTIP DARI INVESTOR, RABU, 26 DESEMBER 2012
DIKUTIP DARI INVESTOR, RABU, 26 DESEMBER 2012