(0541)736852    (0541)748382    [email protected]

Siap Dukung Kaltim Bangun Ekonomi Kerakyatan

08 Agustus 2009 Admin Website Artikel 4503
Penandatanganan MoU ini dilakukan Chief Executive Officer (CEO) PT TBP Plantation-TPG Ahmad Gunung dengan Direktur Utama Bankaltim Aminuddin serta pengurus koperasi di dua daerah tersebut. Acara yang digelar di kantor pusat Bankaltim di Samarinda itu juga dihadiri sejumlah pimpinan eksekutif Bankaltim, di antaranya Direktur Umum Amiruddin Shahak, Direktur Kepatuhan Zainuddin Fanani, Direktur Pemasaran Apriansah, serta sejumlah pimpinan cabang Bankaltim. PT Teladan Prima Grup juga dihadiri Direktur Operasional Iwa Kartiwa, Direktur Keuangan Jalaluddin Kadri, DP Engineering Imam Saefullah, DP Agronomi Yayan Ginanjar, serta sejumlah manajemen PT TPG di Talisayan dan Kutim.

CEO PT TBP Plantation-TPG Ahmad Gunung mengatakan, kerja sama peningkatan koperasi bersama Bankaltim ini merupakan salah satu upaya membantu meningkatkan ekonomi kerakyatan, terutama penguatan modal koperasi perkebunan plasma. Hal itu juga sekaligus menjawab keseriusan PT TPG dalam berinvestasi di bidang perkebunan di wilayah Kaltim yang berorientasi ekonomi kerakyatan dalam mendukung visi dan misi pemerintah Kaltim, khususnya Pemkab Berau.

#img2# "Kami tidak pernah membedakan antara pembangunan kebun inti dan plasma. Kedua sektor itu akan terus berjalan seiring meningkatnya pembangunan perkebunan milik TPG. Begitupula halnya terhadap perkebunan di wilayah Kutim," ujar Ahmad.

Dia juga berterima kasih kepada Pemkab Berau dan Kutim yang telah memberikan kesempatan untuk membuktikan diri dalam berinvestasi mendukung upaya Pemprov Kaltim yang ingin menjadikan Kaltim sebagai daerah agroindustri. "Bila kami diberi kesempatan lagi untuk memperluas lahan perkebunan di wilayah Kaltim, kesempatan itu tidak akan kami sia-siakan. Kami tetap siap ikut membantu pemerintah meningkatkan ekonomi kerakyatan, khususnya di sektor perkebunan sawit," kata Ahmad Gunung.

Dikatakannya, TPG, perusahaan agribisnis yang bergerak dalam usaha perkebunan kelapa sawit di Kaltim dengan 11 unit usaha yang terletak di 2 kabupaten.
Di Kabupaten Berau terdapat 4 unit usaha, 3 kebun, dan 1 pabrik, yaitu Talisayan Estate (TSE) dan Talisayan Factory (TSF), Biatan Estate (BTE), dan Ampen Medan Estate (AME). Sedangkan di Kutim terdapat 7 kebun, yaitu Bukit Permata Estate (BPE), Pengadan Baay Estate (PBE), Sei Karangan Estate (SKE), Mata Air Estate (MAE), Muara Bengkal Estate (MAE), Benua Baru Estate (BBE), serta Long Mesangat Estate (LME).

Salah satu dari unit usaha dari TPG, yaitu Talisayan Factory (TSF), pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas olah 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam yang resmi beroperasi pada 5 November 2008. PKS ini merupakan PKS pertama yang dibangun TPG, dan juga merupakan PKS pertama di Kabupaten Berau.

Luas PKS milik TBP yang telah ditanami di Berau 8.300 hektare (ha), sedangkan lahan perkebunan plasma atau kemitraan dengan masyarakat seluas 2.200 ha. Dari luas lahan inti yang telah ditanami sejak 2005 silam, saat ini sudah mulai menghasilkan. Hasilnya pun telah diproduksi menjadi CPO guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Disebutkannya, dengan investasi PKS, saat ini telah mampu menyerap tenaga kerja lokal 5.330 orang. Perusahaan itu merintis tahap pertama di lahan seluas 35 ribu hektare dengan melewati 3 tahap penanaman. Rencananya dibangun 5 pabrik CPO dengan total kapasitas 225 ton per jam. Sasarannya mengembangkan lahan-lahan yang tidak produktif, mengembangkan PKS beserta infrastrukturnya dengan manajemen yang profesional. Di Talisayan, memiliki luas 7.116 hektare dan sudah dibangun pabrik CPO dengan kapasitas 45 ton per jam dan akan ditingkatkan menjadi 60 ton per jam.

Sementara itu, Ditektur Utama Bankaltim Aminuddin menuturkan, Bankaltim siap mendukung koperasi yang dibina oleh PT TPG. Bankaltim bukan hanya fokus menggarap kredit konsumtif, juga terus membidik sektor lain, seperti agroindustri untuk mendongkrak persentase pembiayaan yang diberikan.

Pada 2009, diharapkan pembiayaan yang dikucurkan untuk perkebunan kelapa sawit menjadi Rp 1 triliun, naik hampir 2 kali lipat dibandingkan 2008 lalu. "Selain pembiayaan juga tetap diberikan untuk sektor properti, transportasi, dan usaha jasa konstruksi," ucapnya.

Dikatakannya, Bankaltim juga siap mendukung upaya pemerintah Kaltim dalam pembangunan di sektor agroindustri, khususnya perkebunan kelapa sawit. Oleh karena itu, perbankan dalam hal ini Bankaltim telah meluncurkan program Kredit Sawit Sejahtera (KSS) yang ditujukan untuk pembangunan kebun sawit plasma.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 8 AGUSTUS 2009

Artikel Terkait