Bisnis Benih Sawit Terbebas dari Moratorium
02 Februari 2012
Admin Website
Artikel
3788
JAKARTA. Produsen benih kelapa sawit hanya melayani
penjualan bagi peremajaan kebun kelapa sawit akibat ketiadaan pembukaan kebun
baru
Moratorium atau penundaan sementara pembukaan kebun
baru kelapa sawit. program ini berakses mengurangi permintaan bibit kelapa
sawit.
Menurut Razak Purba, Manajer bahan tanaman
PPKS penghentian sementara pembukaan
lahan baru kelapa sawit selama 2011-2013 itu menghentikan ekspansi lahan kebun
sawit. Akibatnya permintaan bibit sawit pu stagnan bahkan merosot. Tahun lalu
PPKS bisa menjual 35 juta benih pohon sawit. Tahun ini PPKS hanya membidik
penjualan 30 juta benih.
Semenjak pelaksanaan moratorium PPKS hanya melayani
penjualan benih kelapa sawit kepada perusahaan dan pemilik perkebunan rakyat
untuk tujuan peremajaan tanaman (replanting).
Asmar Arsjad Sekjen Apkasindo memperkirakan
moratorium lahan baru sawit akan menurunkan 30% permintaan benih kelapa sawit. Perkiraan
penambahan kebun baru kelapa saiwt seluas 10 juta hectare sampai tahun 2020
juga sulit tercapai.
Rismansyah Danasaputra Direktur tanaman tahunan
Kemtan tetap optimis produksi benih kelapa sawit bisa naik. Tahun ini
diperkirakan produksi benih menjadi 163 juta dari tahun lalu yang mecapai 150
juta benih. Alasannya tahun ini Kemtan
menurunkan kuota impor benih sawit 8,66& disbanding tahun lalu. Saat ini
tercatat 10 perusahaaan besar produsen benih sawit di tnaha air yang
menyediakan benih sawt untuk perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang luasnya
mencapai 8,43 juta ha. PPKS menjual benih Rp. 6000 – Rp. 7000 per pohon,
sementara Malaysia harganya 2 ringgit atau sekitar Rp. 6500-7000 per pohon.
DIKUTIP DARI KONTAN, KAMIS, 2 PEBRUARI 2012