(0541)736852    (0541)748382    [email protected]

Desa Industri Kopi

15 Maret 2011 Admin Website Artikel 4213

DARI 9 desa yang ada di Kecamatan Malinau Barat, 3 desa di antaranya, yaitu Kuala Lapang, Tanjung Lapang, dan Taras akan dikembangkan untuk menjadi desa industri pengolahan (produksi) kopi. Sedangkan 6 desa lainnya akan difokuskan sebagai desa suplayer bahan baku, biji kopi mentah.

Sektorisasi tersebut, diungkapkan Camat Malinau Barat Makson, SSos MM telah ditetapkan dalam program Gerbang Dema Kecamatan untuk yang terakhir. “Itu program lanjutan dari sektor perkebunan,” jelasnya didampingi Kasi PMD Kecamatan Malinau Barat Rolland Rudianto SSTP saat ditemui media ini, Senin (14/3) kemarin.

Lebih lanjut, Roland menjelaskan, untuk mendukung kebijakan tadi pihaknya telah menyusun sejumlah agenda terkait dengan pengembangan industri kopi sebagai salah satu produk unggulan Malinau Barat. Yang akan segera dilakukan ialah promosi di wilyah Kaltara, Nunukan, Bulungan, Tarakan, Kabupaten Tana Tidung, dan Berau. Saat ini, di 3 desa industri kecil atau menengah pengolahan kopi memang sudah berjalan lama.

“Tinggal pengembangan baik kualitas hasil olehan maupun pemasaran,”  terangnya.

Dibandingkan dengan sejumlah produk serupa yang beredar di Malinau atau Kaltim umumnya, Rolland optimis produk dari Malinau Barat tidak kalah. Terutama dari segi kualitas dan cita rasa. Saat ini, sambungnya, terobosan yang diupayakan untuk menambah target pemasaran ialah dengan meningkatkan mutu kemasan.

“Kami sudah punya kemasan baru yang lebih bagus dibandingkan dengan kemasan lama. Itu kami siapkan bersamaan dengan proses promosi nanti,” jelasnya.

Selain itu, imbuhnya, mesti belum diprogramkan dalam waktu-waktu dekat ini, pihaknya merencanakan untuk melakukan studi banding atau pelatihan khusus bagi para pemilik industri tersebut. Tujuannya, tak lain agar mereka bisa menghasilkan produk jadi yang lebih mantap dan berkualitas.  Termasuk pelatihan dalam hal penggunaan teknologi pengolahan yang lebih modern.

“Itu sudah kami agendakan untuk program ke depannya,” ungkapnya.

Sementara itu menyinggung soal kepemilikan lahan, Rolland menyebutkan saat ini Malinau Barat memiliki lahan perkebunan kopi sekitar 123 hektare lebih. Semuanya dimiliki oleh warga dari 9 desa. Dari jumlah lahan seluas itu sebagian besar sudah merupakan perkebunan produktif yang bisa dipanen.
 
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SELASA, 15 MARET 2011

Artikel Terkait