Geliat Revitalisasi Perkebunan di Bengalon
21 Februari 2008
Admin Website
Artikel
5097
KHUSUSNYA Desa Tepian Langsat menurut Camat Bengalon Anang Ardiansyah, semula mempunyai luas lahan 266.555 Ha, kemudian dimekarkan hingga menjadi tiga desa, yakni desa induk Tepian Langsat dengan luas 257.187 Ha, Desa Tepian Baru dengan luas wilayah 3.898 Ha, dan Desa Tepian Indah dengan luas wilayah 5.474 Ha. Luasan areal tersebut sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian (perkebunan) bagi warga setempat.
Sebagian besar penduduk memang mata pencahariannya sebagai petani. Termasuk warga desa Tepian Baru, Tepian Langsat dan warga desa Tepian Indah. Warga di tiga desa tersebut kebanyakan transmigrasi yang didatangkan dari pulau Jawa dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta sejumlah transmigrasi lainnya.
Kedatangan mereka di wilayah Bengalon merupakan aset yang cukup besar yang mesti terus mendapatkan perhatian serius untuk pemberdayaan. Seiring dengan itu, penanaman perdana kelapa sawit yang dikelola PT Bima Palma Nugraha, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sekaligus pesan warga petani kepada pemerintah dan perusahaan.
Warga menyambut baik program revitalisasi perkebunan yang sedang dicanangkan mulai 2007 hingga sampai 2011. Revitalisasi perkebunan aksi tepat dalam upaya percepatan pengembangan perekbunan rakyat. Pembangunan perkebunan berhasil guna maka warga dipastikan sejahtera. Jadi revitalisasi pertanian dalam arti yang luas merupakan langkah nyata dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Percepatan pengembangan pembangunan perkebunan rakyat dapat dilakukan melalui tiga cara, yakni perluasan, peremajaan dan rehabilitasi tanaman perkebunan yang dukung oleh investor dan pemerintah sebagai mitra pengembangan. Selain sawit, katanya, juga sedang dikembangkan tanaman karet, kakao dan jenis tanaman lainnya yang miliki nilai ekonomi tinggi.
Dikatakan, aksi penanaman sawit perdana oleh PT Bima Palma Nugraha di wilayah desa Tepian Indah, sebenarnya sudah sekian lama dinanti-nantikan warga. Namun baru dapat dilaksanakan 14 Februari lalu.
Pada acara tersebut tampak hadir pejabat pemkab Kutim, yakni Bupati Kutim Awang Faroek Ishak (AFI) Sekkab Sjafruddin Achmad, Asisten Tata Praja Idrus Yunus, Asisten Administrasi Riza Indra Riady, Kepala Dinas Perkebunan Akhmadi Baharuddin, Kepala Dinas Pertanahan Noorlansyah, Staf Khusus Bupati dan Wakil Bupati Ardiansyah, Kepala Bagian Ekonomi Rusdiana, warga setempat serta pihak perusahaan.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 18 PEBRUARI 2008