Malaysia Respon Penaikan BK CPO Indonesia
05 Februari 2012
Admin Website
Artikel
3896
JAKARTA. Penaikan Bea
keluar (BK) kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil) dari 15% menjadi 16,5%
pada Januari lalu berimbas pada respon Malaysia terhadap kebijakan
Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menuturkan selama ini Malaysia merupakan pesaing Indonesia dalam ekspor produk kelapa sawit. Akan tetapi produk yang kebanyakan diekspor oleh negara tersebut adalah produk hilir, dengan porsi 60%. Sementara bahan baku produk hilir tersebut didapat dari Indonesia.
Namun, kebijakan penaikan BK yang ditetapkan pemerintah Indonesia berdampak pada harga bahan baku.
"Repotnya, produk hilirnya, bahan bakunya dari kita. Sementara akibat kebijakan BK yang mendorong hilirisasi ini, mereka menghadapi masalah harga bahan baku produk mereka. Maka dari itu mereka merancang kebijakan untuk merespon kebijakan Indonesia," ujar Bayu di kantornya, Jakarta, akhir pekan lalu.
Meski tidak menjelaskan respon kebijakan yang akan dilakukan pemerintah Malaysia, Bayu mengatakan tindakan yang akan dikeluarkan negara tetangga tersebut cukup signifikan terhadap ekspor CPO Indonesia ke depan.
"Sudah dibahas dan tampaknya mereka akan mengambil tindakan yang cukup signifikan untuk melihat bahwa kebijakan BK indonesia tidak berubah," jelas Bayu.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, MINGGU, 5 PEBRUARI 2012
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menuturkan selama ini Malaysia merupakan pesaing Indonesia dalam ekspor produk kelapa sawit. Akan tetapi produk yang kebanyakan diekspor oleh negara tersebut adalah produk hilir, dengan porsi 60%. Sementara bahan baku produk hilir tersebut didapat dari Indonesia.
Namun, kebijakan penaikan BK yang ditetapkan pemerintah Indonesia berdampak pada harga bahan baku.
"Repotnya, produk hilirnya, bahan bakunya dari kita. Sementara akibat kebijakan BK yang mendorong hilirisasi ini, mereka menghadapi masalah harga bahan baku produk mereka. Maka dari itu mereka merancang kebijakan untuk merespon kebijakan Indonesia," ujar Bayu di kantornya, Jakarta, akhir pekan lalu.
Meski tidak menjelaskan respon kebijakan yang akan dilakukan pemerintah Malaysia, Bayu mengatakan tindakan yang akan dikeluarkan negara tetangga tersebut cukup signifikan terhadap ekspor CPO Indonesia ke depan.
"Sudah dibahas dan tampaknya mereka akan mengambil tindakan yang cukup signifikan untuk melihat bahwa kebijakan BK indonesia tidak berubah," jelas Bayu.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, MINGGU, 5 PEBRUARI 2012