Mentarang Sentral Penghasil Kakao
16 Oktober 2008
Admin Website
Artikel
3830
#img1# Camat Mentarang Marson L Langub mengatakan, program andalan Mentarang kini adalah pengembangan padi Adan dan kakao.
Untuk padi Adan diproyeksikan hanya sampai 2007, tetapi pengembangan kakao rencananya hingga 2009. Dari pelaksanaan program Gerbang Dema Jilid II di Mentarang, sejak 2006 telah diprogramkan pengembangan kakao seluas seperempat hektare per KK. Untuk itu setiap KK dibantu 170 bibit kakao, biaya membuka lahan, penanaman serta pemeliharaan.
Dengan begitu pada 2009 tiap KK diprediksi bakal mempunyai lahan perkebunan kakao seluas 1 hektare.
Itu baru dari dana Gerbang Dema Kecamatan. Jika ditambah Gerbang Dema Desa, maka akan menjadi 2 hektare karena desa juga mempunyai program yang sama.
Perkebunan kakao ini dikembangkan pada 10 desa di Mentarang yang kondisi lahannya dinilai cocok. Sementara bibit kakao diperoleh dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang didatangkan dari Jember.
"Satu tahun kebun kakao yang dikembangkan seluas 155 hektare dari Gerbang Dema Kecamatan, dan 95 hektare melalui Gerbang Dema Desa. Dengan begitu, sampai 2009 total kebun kakao yang dikembangkan warga akan mencapai 500 hektare lebih," papar Marson.
Melalui program ini digadang-gadang pada 2010 Mentarang bakal menjadi daerah penghasil kakao di Malinau, yang akhirnya berdampak positif terhadap peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
"Pemkab sudah memberikan bantuan cukup besar. Mulai bibit, biaya penanaman hingga perawatan. Nila masih juga tidak berhasil sangat keterlaluan," kata Marson.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, KAMIS, 16 OKTOBER 2008