(0541)736852    (0541)748382    [email protected]

Bupati: Seriusi Garap Perkebunan

22 Mei 2008 Admin Website Artikel 3816
Bupati meninjau perkebunan kopi milik warga sekaligus melihat lokasi pembibitan budidaya kopi yang merupakan salah produk unggulan Malinau. Bupati mengaku cukup apresiatif terhadap upaya warga setempat dalam mengembangkan tanaman perkebunan ini.

Bupati optimistis program Gerbang Dema dapat berhasil dengan baik dalam membangun masyarakat Malinau jika benar-benar diterapkan secara tepat di tingkat desa.

"Artinya, program yang dibuat ini bukan program instan yang ditanam dan dikerjakan tahun ini dapat dipetik hasilnya tahun ini juga. Melainkan untuk 3 hingga puluhan tahun ke depan," tegasnya.

Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat dan kelompok tani yang mendapat bantuan juga harus serius dalam mengelola perkebunannya dan menjalankan program ini agar sejahtera, dan bukan karena ikut-ikutan.

Karena dalam program gerbang dema ini memiliki arti dan makna mendalam untuk merangkul semua lapisan masyarakat, serta aspirasinya dalam peningkatan ekonomi kerakyatan.

Dengan begitu, bisa memiliki persamaan persepsi dalam memahami Gerbang Dema dan semakin mempertajam arah dan sasarannya.

Karena program ini tidak hanya menjadi jargon, namun merupakan visi dalam membangun Kabupaten Malinau. Yakni, membuat produk-produk unggulan yang dapat mengangkat nama desa dan kecamatannya dengan menggunakan dana yang diberikan Pemkab.

"Seperti perkebunan kopi, kakao atau coklat, nenas, padi, jeruk, jarak dan teh yang menjadi kesibukan warga sendiri untuk mengurusknya. Semua itu diharapkan akan dapat menopang kehidupan ekonomi masyarakat berkelanjutan sepanjang waktu. Bukan sesaat," katanya.

Dikatakan, Gerbang Dema juga tidak hanya berjalan satu atau dua tahun, akan tetapi harus tercapai di tahun 2011. Bahkan Gerbangdema sebagai model pembangunan diharapkan dapat mengerakkan seluruh pilar ?pilar pembangunan antara lain, pemerintahan, masyarakat dan kalangan swasta sehingga dapat melaksanakan pembangunan secara terpadu, sinergis dan partisipatif.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, RABU, 21 MEI 2008

Artikel Terkait