Paser Pengelola Perkebunan Sawit Terbaik
08 Mei 2012
Admin Website
Artikel
4601
TANA PASER. Kabupten Paser dinilai daerah yang memiliki pengelolaan
perkebunan terbaik di Kaltim. Buktinya, jumlah plasma atau perkebunan
sawit yang dikelola masyarakat lebih besar dari kebun inti atau milik
perusahaan.
Menurut Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak di kabupaten ini sudah sejak lama terbangun perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit, walaupun demikian komitmen perusahaan untuk membangunkan kebun plasma bagi masyarakat cukup membanggakan.
"Sesuai infromasi yang disampaikan kepada saya bahwa plasma yang terbangun sudah mencapai 25 ribu hektare atau lebih besar dari perkebunan inti yang hanya 19 ribu hektare milik PT Perkebunan Nusantara XIII Wilayah Kaltim," ujar Awang Faroek saat pencanangan Kampung Ternak, Pelayanan Inseminasi Buatan secara massal dan Pelayanan Kesehatan Hewan sekaligus panen ternak di Desa Kayungo Sari Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser, Minggu (6/5).
Apalagi, Pemprov telah menargetkan untuk pembangunan Sejuta Hektare Sawit tentunya peranan perusahaan dengan membangun kemitraan kepada masyarakat akan sangat mendukung terwujudnya program ini.
Bagi pemerintah daerah, pertanian merupakan program prioritas pembangunan selain Pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) Kaltim yang memiliki daya saing tinggi guna kemajuan daerah dan masyarakat.
Program pengembangan perkebunan harus dilaksanakan dengan mensinergikan kegiatan pemerintah, masyarakat dan swasta. Selain itu, program pengembangan integrasi sapi sawit harus terus ditingkatkan.
"Sebagai bentuk kepedulian swasta dengan masyarakat, program integrasi sapi sawit harus terus dikembangkan. Terlebih, di Kabupaten Paser yang telah lama menerapkan pengelolaan perkebunan dengan peternakan," jelas Awang.
Selain itu, pengembangan ternak sapi di kebun sawit tentu akan memberikan kemudahan akses untuk alat angkut hasil produksi sawit berupa tandan buah segar (TBS). Sehingga keberadaan ternak sapi di kebun sawit selain untuk hewan peliharaan juga tenaga sapi dapat dimanfaatkan untuk mengangkut kelapa sawit saat penen.
"Berarti keberadaan sapi di kebun sawit memiliki multi fungsi selain akan mengurangi limbah (pelepah sawit) sebagai pakan ternak, tenaganya dapat dimanfaatkan untuk mengangkut sawit. Kita berharap plasma meningkat maka kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat juga akan meningkat," harap Awang Faroek.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kaltim H Ibrahim menyebutkan untuk kegiatan integrasi ternak sapi sawit 500 ekor di Desa Kayungo Sari, sedangkan yang berumur satu setengah tahun akan dikembalikan kepada petani peternak yang belum mendapat bantuan untuk pemeliharaan sapi.
"Integrasi ternak sapi sawit di Kaltim mencapai tiga ribu ekor, sedangkan khusus di Desa Kayungo Sari Kecamatan Long Ikis ada 500 ekor. Kegiatan ini berkat dukungan perusahaan sawit kepada petani pekebun di areal perkebunan ini," ujar Ibrahim.
Dijelaskan, tahun ini pemerintah baik melalui anggaran pusat maupun provinsi telah menyalurkan bantuan sekitar Rp5,38 miliar yang berasal dari APBN Rp3,57 miliar dan APBD Kaltim Rp1,81 miliar.
Masing-masing untuk mendukung kegiatan penambahan indukan sapi potong, penjaringan sapi/kerbau betina produktif, penguatan sapi/kerbau betina bunting dan pejantan pemacek (pejantan kawin).
Pembangunan pos inseminasi buatan, pengembangan lumbung pangan, ruminansia, pemeliharaan unggas di pedesaan, pengembangan sapi Brahman, pengembangan sapi sawit dan pengembangan ternak itik.
Sedangkan General Manager PTPN XIII Wilayah Kaltim Jonopinem menjelaskan untuk 2013 PTPN XIII Wilayah Kaltim berencana membangun 100 hektare sawit di Kabupaten Paser khususnya untuk kegiatan peningkatan ekonomi kerakyatan melalui program pembangunan plasma.
"Kami memohon ijin Gubernur dan Bupati Paser untuk memberikan kesempatan dan peluang bagi perusahaan untuk membangunkan kembali 100 hektare sawit. Nantinya program ini dikembangkan untuk integrasi sapi sawit sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat," ujar Jonopinem.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
Menurut Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak di kabupaten ini sudah sejak lama terbangun perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit, walaupun demikian komitmen perusahaan untuk membangunkan kebun plasma bagi masyarakat cukup membanggakan.
"Sesuai infromasi yang disampaikan kepada saya bahwa plasma yang terbangun sudah mencapai 25 ribu hektare atau lebih besar dari perkebunan inti yang hanya 19 ribu hektare milik PT Perkebunan Nusantara XIII Wilayah Kaltim," ujar Awang Faroek saat pencanangan Kampung Ternak, Pelayanan Inseminasi Buatan secara massal dan Pelayanan Kesehatan Hewan sekaligus panen ternak di Desa Kayungo Sari Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser, Minggu (6/5).
Apalagi, Pemprov telah menargetkan untuk pembangunan Sejuta Hektare Sawit tentunya peranan perusahaan dengan membangun kemitraan kepada masyarakat akan sangat mendukung terwujudnya program ini.
Bagi pemerintah daerah, pertanian merupakan program prioritas pembangunan selain Pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) Kaltim yang memiliki daya saing tinggi guna kemajuan daerah dan masyarakat.
Program pengembangan perkebunan harus dilaksanakan dengan mensinergikan kegiatan pemerintah, masyarakat dan swasta. Selain itu, program pengembangan integrasi sapi sawit harus terus ditingkatkan.
"Sebagai bentuk kepedulian swasta dengan masyarakat, program integrasi sapi sawit harus terus dikembangkan. Terlebih, di Kabupaten Paser yang telah lama menerapkan pengelolaan perkebunan dengan peternakan," jelas Awang.
Selain itu, pengembangan ternak sapi di kebun sawit tentu akan memberikan kemudahan akses untuk alat angkut hasil produksi sawit berupa tandan buah segar (TBS). Sehingga keberadaan ternak sapi di kebun sawit selain untuk hewan peliharaan juga tenaga sapi dapat dimanfaatkan untuk mengangkut kelapa sawit saat penen.
"Berarti keberadaan sapi di kebun sawit memiliki multi fungsi selain akan mengurangi limbah (pelepah sawit) sebagai pakan ternak, tenaganya dapat dimanfaatkan untuk mengangkut sawit. Kita berharap plasma meningkat maka kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat juga akan meningkat," harap Awang Faroek.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kaltim H Ibrahim menyebutkan untuk kegiatan integrasi ternak sapi sawit 500 ekor di Desa Kayungo Sari, sedangkan yang berumur satu setengah tahun akan dikembalikan kepada petani peternak yang belum mendapat bantuan untuk pemeliharaan sapi.
"Integrasi ternak sapi sawit di Kaltim mencapai tiga ribu ekor, sedangkan khusus di Desa Kayungo Sari Kecamatan Long Ikis ada 500 ekor. Kegiatan ini berkat dukungan perusahaan sawit kepada petani pekebun di areal perkebunan ini," ujar Ibrahim.
Dijelaskan, tahun ini pemerintah baik melalui anggaran pusat maupun provinsi telah menyalurkan bantuan sekitar Rp5,38 miliar yang berasal dari APBN Rp3,57 miliar dan APBD Kaltim Rp1,81 miliar.
Masing-masing untuk mendukung kegiatan penambahan indukan sapi potong, penjaringan sapi/kerbau betina produktif, penguatan sapi/kerbau betina bunting dan pejantan pemacek (pejantan kawin).
Pembangunan pos inseminasi buatan, pengembangan lumbung pangan, ruminansia, pemeliharaan unggas di pedesaan, pengembangan sapi Brahman, pengembangan sapi sawit dan pengembangan ternak itik.
Sedangkan General Manager PTPN XIII Wilayah Kaltim Jonopinem menjelaskan untuk 2013 PTPN XIII Wilayah Kaltim berencana membangun 100 hektare sawit di Kabupaten Paser khususnya untuk kegiatan peningkatan ekonomi kerakyatan melalui program pembangunan plasma.
"Kami memohon ijin Gubernur dan Bupati Paser untuk memberikan kesempatan dan peluang bagi perusahaan untuk membangunkan kembali 100 hektare sawit. Nantinya program ini dikembangkan untuk integrasi sapi sawit sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat," ujar Jonopinem.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM